novel pembunuhan hal 95

abr

Joko, Aku Polisi

hal 95

Nenek dan kakek tidak memberikan hadiah. Hanya kakek berpesan

”John sekarang kamu udah gede….jaga diri baik…hadiah bukan berarti harus diukur dengan materi. Kakek dan nenek berdoa terus semoga cucu-cucuku memperoleh petunjuk dari Tuhan agar tetap dijalan yang lurus dan berhasil meraih impiannya masing-masing…” mimiknya serius. Rupanya kakek dna nenek telah tahu kalau papa dan mama aka nmemebrikan hadiah Honda Tiger kepadaku.

”Terima kasih kek..semoga Tuhan mendengar doa kita semua..amin” sahutku pelan.

Papa juga mengatakan semoga kuliahku lancar dan tepat waktu dengan motor besar ini. Aku senang sekali dengan motor ini. Aku tak menyangka Ya..papa memang mengerti keinginanku. Memang keinginaku sengaja kuutarakan setelah lulus SMU alasannya biar kuliah nanti tongkronganku semakin keren.

Papa mengkredit Tiger dengan cicilan ringan karena yang punya dealer Honda teman baiknya sehingga uang muka kecil sekitar Rp7.000.000 dan tiap bulan Rp623.000 selama dua tahun setenggah.

Di Jarak gang II hanya aku yang memiliki motor cc besar. Maklum harga sekitar Rp20.000.000 keluaran tahun 2005. Bila bepergian keluar kota aku sering mengalah kepada sahabatku untuk mengemudikan Honda Tiger 200 cc.

Bukannya aku takut jatuh tetapi Joko lebih kuat dan lebih cekatan bila untuk keluar kota. Dia tampak gagah dan keren kalau berada didepan. Kami berdua sama-sama sangat cekatan dalam mengemudikan motor besar cuma aku mengalah kalau Joko meminta untuk mengemudikannya.

Leave a comment